Minggu, 11 Mei 2014

Tuhan Adalah Gembalaku (Mazmur 23)

Refleksi Kotbah Hari Ini, Minggu 11 Mei 2014

Telah banyak menempatkan nats ini sebagai refleksi atas berbagai kepemimpinan duniawi. Menyebut pemimpin adalah sebagai gembala (pelayan dalam bahasa umum) menghantar para domba yang dipimpinnya kepada pilihan yang memberikan kenikmatan. Padang rumput yang hijau, sungai yang menyejukkan, hingga menenangkan gelombang persoalan yang dihadapi.

Disisi lain merefleksikan kepemimpinan sebagaimana dilakukan para militer yang tegas, keras, berdisiplin tinggi, tanpa tedeng aling-aling, kuat dan kokoh. Semua gambaran militeristik disematkan kepadanya. Hingga yang tidak tunduk akan dihukum.

Berbagai pandangan yang muncul menimbulkan tarik menarik dalam kekuatan kepemimpinan yang ada. Mereka lupa, sebagaimana Daud dalam nats ini berpesan, 'Tuhan adalah Gembalaku'. Pesan Daud adalah, menjadi pemimpin yang bagaimanapun, bidang apapun, yang terutama adalah menempatkan Tuhan dalam kepemimpinannya. Tuhan tidak menginginkan kematian, pembunuhan, pencurian, perzinahan, kelaliman. Tuhan menempatkan jiwa dalam kepemimpinanNya.

Dengan demikian, Tuhan tidak menginginkan kematian jiwa, pembunuhan nurani maupun semangat, pencurian karya cipta harta yang bukan miliknya. Perzinahan semangat jiwa, melampiaskan hasrat keinginannya kepada yang tidak sebenarnya. Memperkosa hak azasi.
Yang diinginkan Tuhan adalah, memanusiakan manusia, menghidupkan semangat untuk terus bertumbuh, memberikan segala hak terutama seturut kinerja. Membangun persekutuan, kesaksian, dan pelayannan ditempat kita memimpin. Baik sebagai pemimpin di keluarga, kelompok, tempat kerja, gereja, masyarakat maupun bangsa. Jika Tuhan didepan, semua akan terselesaikan.

Selamat menjadi Gembala