Kamis, 06 Februari 2014

Menjadi Garam dan Terang Dunia


Tugas menjadi Garam dan terang dunia disampaikan Yesus kepada semua orang percaya. Pesan pada kotbah di bukit ini sesungguhnya tidak terlalu berat jika dilakukan dengan ketulusan dan iklas, sebagaimana panggilan iman masing-masing orang percaya itu. Namun hampir bisa disebut banyak yang alpa melakukan karena dipengaruhi sifat kemanusiaannya masing-masing-masing. Artinya belum menempatkan Tuhan sebagai terutama dalam perilaku hidupnya. Masih sebatas ucapan doang.
Mari kita lihat sekeliling kita. Beratnya beban hidup karena himpitan ekonomi, sering membuat orang melakukan hal-hal yang mengutamakan ego manusianya, bahkan hingga menyimpang dari kehendak Tuhan. Ketika mereka 'berseliweran' di persimpangan jalan, di tempat hiburan, mall-mall, di tempat remang-remang, lokalisasi dan berbagai tempat yang dijadikan sebagai pelampiasan beban fikirannya tersebut. Tapi betapa beratnya mereka yang menyebut garam dunia tersebut turut membantu menggarami hidup mereka supaya lebih bermakna, supaya hidupnya punya arti bagi orang lain. Malah ada juga yang menyebutnya sebagai tanggungjawab pribadi msing-masing.
Begitulah beratnya menyebut sebagai garam bagi dunia.

Makna Garam
Jika diminta menjelaskan fungsi, makna maupun tugas sebagai garam, begitu mudahnya menjawab, karena hampir setiap rumah selalu ada garam. Kita menyebut untuk memberi rasa, mengawetkan makanan, dan mengobati luka. Juga, untuk memberikan kesuburan, menjadi pupuk bagi tumbuhan di daerah-daerah tertentu. Juga memberikan pertumbuhan.
Menurut penelitian, sebagaimana di rilis Badan Litbang Pertanian pada http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/320/ menyebut manfaat garam dapur sebagai pengganti pupuk KCL di Jember. Hasil penelitian tersebut menunjukkan produksi kakao meningkat dan unsur hara dalam tanah tidak terganggu.
Dalam kaitan menjadi garam dunia, garam juga berfungsi memberi pertumbuhan pada bidang yang digarami. Tumbuh subur dan menghasilkan buah yang lebih dari biasanya. Tidak hanya kembali kepada jalan, jalur yang baik dan benar seturut perintah Tuhan, tapi yang menghasilkan buah-buah yang manis, buah roh yang dinikmati juga oleh orang lain, hingga semua bangsa berlutut dihadapanNya.

Dunia Penuh Persoalan
Beban selanjutnya, menghadapi begitu kompleksnya berbagai persoalan yang ada di dunia ini. Korupsi, narkoba, penyalahgunaan sex, pertikaian antarsesama, penindasan terstruktur dan berbagai persoalan lagi. Lalu, bagaimanakah kita mewujudkan, menunjukkan menjadi garam dalam berbagai pergumulan tersebut? apakah persoalan itu dibiarkan berlangsung begitu saja tanpa keikut sertaan orang percaya untuk meluruskannya? Keikutsertaan yang didasari perintah Tuhan untuk mengembalikan ke jalan yang benar? Memang sungguh berat. Namun bagi tidak mampu berbuat banyak, berbuat sedikitpun akan memberikan arti. Bahkan tidak terlibat dalam kebusukan, persoalan tersebut juga bisa menjadi bagian tugas utama tersebut. Memulainya dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan terdekat, dan semakin luas lagi.

Terang Dunia
Sifat manusiawi selalu mencari yang terang. Walaupun malam hari, selalu berharap segera berlalu, supaya dapat melanjutkan aktifitas hidup. Hanya yang melakukan pencurian, percabulan, dan hal-hal yang tidak etis lah yang mengharapkan kegelapan. Supaya perbuatan mereka tidak ketahuan.
Menjadi terang haruslah menerangi sekeliling, memberi pemahaman yang baik benar dan tepat, membuka pemahaman, pencerahan orang-orang sekeliling, untuk menghindari hal-hal buruk yang diinginkan dunia gelap. Mungkin saja terang kita kecil, sedang ataupun besar. Tergantung wilayah yang mampu kita terangi, cerahkan pemikirannya. sehingga ukurannya bukan pada kita, tapi pada mereka yang merasakan terang itu.
Menjadi terang adalah menunjukkan nilai-nilai positif, buah-buah roh sebagai pengikut Tuhan. Menerangi kegelapan pemikiran, harapan, maupun perbuatan orang-orang yang lemah bahkan hilang kepercayaannya. Sehingga tidak hanya menjadi teladan dari terang itu, sebagaimana umum dipahami, tapi juga mampu menerobos, hal-hal yang tersembunyi untuk diterangi.

Selamat menjadi Garam dan Terang Dunia

Pekanbaru, 7 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar