Jumat, 07 Februari 2014

Menyusun Program Huria

Bagi warga HKBP, sebagaimana diaturkan pada Aturan Peraturan, menyusun program huria (gereja), dilakukan pada Rapat Huria, yang dihadiri seluruh warga jemaat, dan dilaksanakan sekali setahun. Diawali dengan rapat parhalado yang mempersiapkan segala keperluan rancangan program untuk dibahas di Rapat Huria tersebut. Parhalado diharapkan akan menghimpun, mengkompilasi segala usulan program dari jemaat, yang dilakukan pada partangiangan maupun perkunjungan kepada jemaat. Sehingga jika ini dilakukan, diharapkan pemikiran seluruh warga jemaat untuk turut berpartisipasi dalam setiap kegiatan gereja akan tertampung.

Di Rapat parhalado, usulan yang masuk tersebut, dan umumnya dipusatkan per-seksi yang ada di struktur huria, dihimpun menjadi mana yang layak dan dapat dilaksanakan. Sehingga tidak semua usulan jemaat itu dilakukan.Diawali dengan ibadah pembukaan Rapat Parhalado, pembahasan masukan usulan program dilakukan dengan mekanisme musyawarah yang disepakati, dan diakhiri dengan ibadah penutup. Dengan pelaksanaan ibadah ini menggambarkan doa seluruh majelis untuk penyertaan Tuhan dalam penyusunan dan pelaksanaan program tersebut.

Pembahasan program diawali dari program umum yang disampaikan oleh uluan huria. Seperti pelaksanaan ibadah minggu, adakah upaya untuk meningkatkan pelaksanaan ibadah sehingga mampu menghadirkan lebih banyak lagi jemaat, baik yang sudah 'jajan' ke gereja lain maupun yang jarang bergereja. Pembahasan rencana partangiangan, selain pengaturan wilayah partangiangan, juga metode membangun partangiangan sebagai media memperdalam pemahaman berteologi jemaat. Rencana perjamuan kudus, baik dari segi waktu maupun metode. Demikianlah pembahasan berbagai program umum yang disampaikan uluan ini.
Dilanjutkan program Dewan Koinonia, Marturia, dan Diakonia. Pembahasan program seksi yang ada di struktur pelayanan tersebut akan menunjukkan dinamika yang akan ditunjukkan oleh jemaat pada periode kedepannya. Artinya, jika program semakin banyak melibatkan jemaat, dan semakin banyak program yang dilakukan, akan membangun dinamika pelayanan di huria, demikian sebaliknya. Walau pada akhir pembahasan juga akan ditentukan rencana pendanaan yang mampu dilakukan, sebagai wujud keberimanan seluruh jemaat. Memang tidak menjadi mutlak, kehadiran seluruh parhalado pada Rapat Parhalado akan menampung segala pemikiran yang muncul. Sehingga kurang tepat jika kemudian parhalado bersilang pendapat atas keputusan mereka bersama.

Hasil akhir Rapat Parhalado akan menjadi bahasan pada Rapat Huria. Setelah jemaat diundang lewat tingting, sehingga kurang tepat istilah quorum dilakukan menghitung kehadiran peserta rapat. Memang alangkah baiknya lebih banyak jemaat mau terlibat, akan mendorong keterlibatan partisipasi semuanya pada pelaksanaannya. Doa bersama yang mengawali dan mengakhiri rapat tersebut akan membungkus program huria dalam kuasa penyertaan Tuhan.

Saya yakin, hingga sekarang belum semua huria di HKBP melakukannya. Masih diperlukan sosialisasi kepada seluruh jemaat untuk satu pemahaman, satu visi atas mekanisme tersebut. Sehingga pelaksanaan kehidupan bergereja dapat ditunjukkan oleh semua warga jemaat yang telah terdaftar di huria tersebut. Dan menurut saya, inilah salahsatu cara Tuhan untuk membangun gerejaNya. Melalui semangat dan pemikiran parhalado, bersama-sama dengan warga jemaat.

Pekanbaru, Jelang Rapat Parhalado HKBP Immanuel Ressort Pekanbaru II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar