Jumat, 18 April 2014

Salib, Jumat Agung dan Paskah

Mengimani peristiwa penyaliban Kristus, tidaklah sepenggal pada proses tersebut. Diawali pada kejatuhan manusia pertama kedalam dosa, dimana Allah telah menghukum manusia pertama itu bersama istri yang mendampinginya dan binatang ular yang menjadi alat iblis mempengaruhi mereka. Manusia yang diciptakan Allah itu sempurna adanya, tapi telah jatuh kedalam jurang maut sebagai upah dosa yang dilakukan sendiri.

Jika proses kejatuhan manusia ini dibiarkan Allah, maka manusia selamanya akan terikat dalam kematian yang abadi, dimana siksa, perseteruan dan kertakan gigi menjadi alamnya. Tetapi kasih Allah begitu besar, sehingga IA mengutus AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus, untuk memutus jalur kematian abadi tersebut, menyelamatkan manusia dari dosa, dan menyediakan tempat di sorga, bagi orang-orang yang percaya kepadaNya. Tugas yang amat sangat berat tersebut, dilalui Allah yang menjelma menjadi manusia, hidup sebagaimana dirasakan dan dilalui manusia ciptaanNya itu. Dan akan memasuki dunia kematian bukan karena dosa yang dilakukanNya, tetapi dosa yang dilakukan oleh semua ciptaanNya itu.

Sehingga proses penyaliban yang dilalui Yesus Kristus adalah sebuah keuntungan bagi orang berdosa. Kristus rela mati melalui jalan hidup manusia biasa, jalan via Dolorosa. Jalan penderitaan, kesaksian palsu dan diludahi, cerca dan siksa, cemeti dan mahkota duri, hingga penyaliban di bukit Kalvari. Sebagai manusia biasa tentulah semua ini sangat tidak tertanggungkan. Tetapi Tuhan yang telah mengetahui jalan tersebut sebelumnya, dan merasakan beratnya jalan yang akan dilalui. Bahkan Ia meminta kepada BapaNya, jika boleh cawan tersebut berlalu dari hadapanNya. Tetapi yang terjadi bukanlah kehendakNya, tetapi kehendak BapaNya. 7 perkataan yang diucapkan Yesus dari salib, adalah pesan jalan yang dilaluiNya untuk memutus rantai kematian abadi itu. IA sendiri masuk kedalam maut, dan melawan kuasa maut, dan IA bangkit menjadi pemenang.

Kristus yang bangkit, telah mengalahkan kuasa kematian, mengembalikan manusia yang berdosa itu untuk bisa masuk kedalam kehidupan abadi. Walaupun sebagai akibat dosa kematian harus dilalui orang percaya, namun penyaliban dan kematian Kristus telah memenangkan manusia melawan kuasa maut itu, dan memberi tempat bagi mereka yang menang, di Sorga bersama Kristus yang telah Menang itu.

Keutuhan mengimani penyaliban yang telah dilalui Yesus tersebut, adalah kemenangan hidup abadi. Sebagai orang yang percaya, sewajarnyalah menyerukan, "Kristus sudah bangkit, berdirilah teguh, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan."

Salam Paskah, Medio April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar